Notification

×

Iklan

Iklan

Tak Percaya Ijazah UGM Jokowi Bukan Kejahatan

Wednesday, 23 April 2025 | 14:55 WIB Last Updated 2025-04-23T07:55:54Z
"Foto copian Jiazah Presiden Joko Widodo yang beredar di Internet"/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Andi Arief, seorang politikus Demokrat, juga tertarik dengan kontroversi keaslian ijazah dan skripsi Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, dari Universitas Gadjah Mada (UGM).  Andi menegaskan melalui unggahannya di media sosial X bahwa masalah ijazah Jokowi sebenarnya telah diselesaikan.  Ia menyatakan bahwa Jokowi belajar di UGM, dan secara resmi menyatakan bahwa dia adalah lulusan dari universitas tersebut.


Andi Arief, seorang politikus Demokrat, juga tertarik dengan kontroversi tentang keaslian ijazah dan skripsi Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, dari Universitas Gadjah Mada (UGM).   Melalui unggahannya di media sosial X, Anda menyatakan bahwa masalah ijazah Jokowi telah diselesaikan.   Ia mengklaim bahwa Jokowi mengikuti pendidikan di UGM dan secara resmi menyatakan bahwa dia adalah alumni.


Andi menambahkan bahwa skripsi adalah bagian penting dari kelulusan perguruan tinggi. Tanpa skripsi, ijazah tidak sah. “Justru kalau orang punya ijazah tapi nggak pernah ada skripsi, itu kelulusannya dipertanyakan," tegasnya.


Ia menyatakan bahwa institusi pendidikan yang bersangkutan memiliki wewenang penuh untuk menentukan apakah seseorang lulus dari universitas. Pengadilan tidak memiliki wewenang untuk melakukannya.


Anda juga mengingatkan bahwa ada perbedaan pendapat di antara orang-orang, termasuk tentang keyakinan bahwa ijazah tidak legal. Namun, pernyataan resmi dari institusi terkait harus menjadi dasar.


Andi menyimpulkan, "Tidak percaya seseorang itu lulus dari sebuah universitas, itu bukan kejahatan."


Sebelum ini, banyak orang memperhatikan pernyataan Yakub Hasibuan bahwa dia akan melaporkan beberapa orang ke polisi karena dianggap menyebarkan informasi palsu tentang keabsahan ijazah Presiden Jokowi. Orang-orang dalam masyarakat sipil dan politisi juga memperhatikan hal ini.


Menggunakan alat berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bisa dengan mudah mengungkap dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.


"Era AI: Segala ijazah palsu bakal terungkap dalam hitungan detik!" tulis pegiat media sosial dr Tifauzia Tyassumah atau Dokter Tifa melalui akun X pribadinya yang dikutip Jumat 21 Maret 2025.


Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta disarankan oleh Dokter Tifa untuk mengerahkan ahli kecerdasan buatan untuk segera menyelidiki ijazah palsu Jokowi yang tertulis lulus tanggal 5 November 1985, padahal skripsi baru dinyatakan lulus tanggal 14 November 1985.


Dokter Tifa bertanya, "Mana ada mahasiswa UGM yang wisuda dan menerima ijazah dulu, baru ujian skripsi, kan, bu Rektor?"


Selanjutnya, ahli kecerdasan buatan di UGM diminta untuk menggunakan metode kecerdasan buatan dan C4 untuk menyelidiki skripsi Jokowi.

 

Dokter Tifa mengatakan bahwa lembar pengesahan dan cover skripsi Jokowi ditulis dengan font Times New Roman, meskipun font tersebut baru dibuat tahun 1992, atau tujuh tahun setelah Jokowi lulus dari universitas pada tahun 1985.


Namun, bagian dalam skripsi ditulis dengan mesin ketik, seperti yang biasa dilakukan oleh mahasiswa UGM pada tahun tersebut. Dokter Tifa menulis, mengutip Rismon Sianipar, Ahli Forensik Digital, bahwa "Artinya: Cover dan Lembar Pengesahan berkemungkinan dipalsukan, sementara bagian tubuh skripsi yang menggunakan mesin ketik berkemungkian asli (walau entah milik siapa)."


Diduga juga foto wisuda Jokowi di depan Gedung Pusat UGM dibuat dengan cara yang salah. Yang Bersnagkutan adalah alumni SMA 6 Yogyakarta yang tertulis dalam buku alumni UGM.  Dokter Tifa bertanya, "Apakah UGM salah ketik atau buku alumni itu palsu?"


Dokter Tifa juga membongkar pidato Jokowi pada acara temu alumni di mana dia menyebut Ir. Kasmudjo sebagai dosen pembimbingnya. Pembimbing mahasiswa Joko Widodo dalam skripsi ini adalah Prof Achmad Soemitro (almarhum).



×
Berita Terbaru Update