![]() |
"Foto copian Jiazah Presiden Joko Widodo yang beredar di Internet"/Foto : Redaksi |
RADARDETIK.ID - Andi Arief, seorang politikus Demokrat, juga
tertarik dengan kontroversi keaslian ijazah dan skripsi Presiden ke-7 Republik
Indonesia, Joko Widodo, dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Andi menegaskan melalui unggahannya di media
sosial X bahwa masalah ijazah Jokowi sebenarnya telah diselesaikan. Ia menyatakan bahwa Jokowi belajar di UGM,
dan secara resmi menyatakan bahwa dia adalah lulusan dari universitas tersebut.
Andi Arief, seorang politikus Demokrat, juga tertarik dengan
kontroversi tentang keaslian ijazah dan skripsi Presiden Republik Indonesia
ke-7, Joko Widodo, dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Melalui unggahannya di media sosial X, Anda
menyatakan bahwa masalah ijazah Jokowi telah diselesaikan. Ia mengklaim bahwa Jokowi mengikuti
pendidikan di UGM dan secara resmi menyatakan bahwa dia adalah alumni.
Andi menambahkan bahwa skripsi adalah bagian penting dari
kelulusan perguruan tinggi. Tanpa skripsi, ijazah tidak sah. “Justru kalau
orang punya ijazah tapi nggak pernah ada skripsi, itu kelulusannya
dipertanyakan," tegasnya.
Ia menyatakan bahwa institusi pendidikan yang bersangkutan
memiliki wewenang penuh untuk menentukan apakah seseorang lulus dari
universitas. Pengadilan tidak memiliki wewenang untuk melakukannya.
Anda juga mengingatkan bahwa ada perbedaan pendapat di
antara orang-orang, termasuk tentang keyakinan bahwa ijazah tidak legal. Namun,
pernyataan resmi dari institusi terkait harus menjadi dasar.
Andi menyimpulkan, "Tidak percaya seseorang itu lulus
dari sebuah universitas, itu bukan kejahatan."
Sebelum ini, banyak orang memperhatikan pernyataan Yakub
Hasibuan bahwa dia akan melaporkan beberapa orang ke polisi karena dianggap
menyebarkan informasi palsu tentang keabsahan ijazah Presiden Jokowi.
Orang-orang dalam masyarakat sipil dan politisi juga memperhatikan hal ini.
Menggunakan alat berbasis kecerdasan buatan atau Artificial
Intelligence (AI) bisa dengan mudah mengungkap dugaan ijazah palsu Presiden
ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.
"Era AI: Segala ijazah palsu bakal terungkap dalam
hitungan detik!" tulis pegiat media sosial dr Tifauzia Tyassumah atau
Dokter Tifa melalui akun X pribadinya yang dikutip Jumat 21 Maret 2025.
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta disarankan
oleh Dokter Tifa untuk mengerahkan ahli kecerdasan buatan untuk segera
menyelidiki ijazah palsu Jokowi yang tertulis lulus tanggal 5 November 1985,
padahal skripsi baru dinyatakan lulus tanggal 14 November 1985.
Dokter Tifa bertanya, "Mana ada mahasiswa UGM yang
wisuda dan menerima ijazah dulu, baru ujian skripsi, kan, bu Rektor?"
Selanjutnya, ahli kecerdasan buatan di UGM diminta untuk
menggunakan metode kecerdasan buatan dan C4 untuk menyelidiki skripsi Jokowi.
Dokter Tifa mengatakan bahwa lembar pengesahan dan cover
skripsi Jokowi ditulis dengan font Times New Roman, meskipun font tersebut baru
dibuat tahun 1992, atau tujuh tahun setelah Jokowi lulus dari universitas pada
tahun 1985.
Namun, bagian dalam skripsi ditulis dengan mesin ketik,
seperti yang biasa dilakukan oleh mahasiswa UGM pada tahun tersebut. Dokter
Tifa menulis, mengutip Rismon Sianipar, Ahli Forensik Digital, bahwa
"Artinya: Cover dan Lembar Pengesahan berkemungkinan dipalsukan, sementara
bagian tubuh skripsi yang menggunakan mesin ketik berkemungkian asli (walau
entah milik siapa)."
Diduga juga foto wisuda Jokowi di depan Gedung Pusat UGM
dibuat dengan cara yang salah. Yang Bersnagkutan adalah alumni SMA 6 Yogyakarta
yang tertulis dalam buku alumni UGM.
Dokter Tifa bertanya, "Apakah UGM salah ketik atau buku alumni itu
palsu?"
Dokter Tifa juga membongkar pidato Jokowi pada acara temu
alumni di mana dia menyebut Ir. Kasmudjo sebagai dosen pembimbingnya. Pembimbing
mahasiswa Joko Widodo dalam skripsi ini adalah Prof Achmad Soemitro (almarhum).