![]() |
"Dosen Spesialis Medikal Bedah Wasis Widodo ketika melaksanakan kegiatan Bimbingan Praktek Klinik Keperawatan Medikal Bedah Rumah Sakit PMI"/Foto : Wasis Widodo |
RADARDETIK.ID - Salah satu rukun Islam yang harus dilakukan oleh semua umat Islam di seluruh dunia adalah menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Puasa memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Ini memungkinkan organ pencernaan beristirahat, memungkinkan sistem kekebalan untuk meregenerasi, memperbaiki fungsi hati, menjaga kesehatan jantung, dan menjaga kesehatan mental.
Puasa bagi organ pencernaan mampu memberikan waktu istirahat sehingga dapat mengurangi risiko gangguan lambung, pada usus dapat memperbaiki mikrobioma usus, yaitu mikroba baik dalam usus. Saat puasa, empedu menghasilkan cairan yang lebih pekat untuk mencerna lemak sehingga usus besar menyerap air lebih banyak untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Puasa dapat membantu mengatasi leaky gut, yaitu kondisi ketika microbiome di usus jadi tidak seimbang. Puasa dapat membantu memperbaiki komposisi bakteri baik di saluran cerna, sehingga bisa bermanfaat untuk beberapa keluhan gangguan cerna, seperti inflammatory bowel disease (IBD) atau penyakit radang usus (kolitis).
Manfaat puasa sebagai detoksifikasi dan regenerasi imun dalam makna Berpuasa yang benar dapat memperbaiki jaringan-jaringan sel yang rusak. Berpuasa selama 30 hari dapat meningkatkan produksi sel-sel darah putih. Ini memulai regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan tubuh telah pulih, tubuh akan lebih kuat untuk melawan berbagai infeksi bakteri, virus, dan penyakit lainnya.
Secara fisiologis terbagi menjadi tugas fungsi pada asupan gizi yang dipergunakan oleh tubuh manusia : Pertama, menjadi sumber energi sebagai prioritas utama yang digunakan oleh tubuh. Kedua, fungsi regulasi, yang berarti menjaga agar tubuh sehat dan bugar, termasuk fungsi kekebalan tubuh. Ketiga, fungsi pertumbuhan, yang paling penting setelah fungsi pertama dan kedua terpenuhi. Puasa tidak hanya meningkatkan kekebalan tubuh, tetapi juga membantu membersihkan tubuh. Mengeluarkan berbagai racun dari tubuh selama berpuasa dapat membantu. Misalnya, aditif makanan adiktif seperti pengawet dan pewarna makanan.
Manfaat puasa memperbaiki fungsi hati dengan maksud bahwa dengan berpuasa dapat mengurangi penumpukan lemak dan peradangan hati, Puasa dapat menurunkan kadar kolesterol total, yang terkait dengan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), Puasa selang-seling merupakan pilihan yang baik bagi pasien dengan penyakit hati berlemak, Selama puasa, tubuh secara bertahap mengalami kekurangan suplai kalori dan Liver (hati) secara otomatis akan mengubah simpanan glikogen menjadi glukosa dan energi.
Puasa bagi kesehatan jantung dapat membawa dampak positif mampu mengurangi faktor risiko penyakit jantung pada orang yang kelebihan berat badan (obesitas), terutama tekanan darah dan kadar kolesterol LDL (jahat) mengurangi massa lemak tubuh. Lemak berlebih dalam tubuh dapat mengganggu keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia karena memicu produksi sel yang peradangan organ tubuh, yang dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah dan masalah kesehatan lainnya.
Adapun selain itu manfaat puasa mampu menjaga kesehatan mental dalam arti dengan berpuasa membantu seseorang untuk lebih dekat dengan Allah SWT, sehingga merangsang hormon endoprin yang dapat mengurangi cemas maupun menurunkan kadar hormon stress, merasa tenang dan mampu berpikir secara jernih , dan menjauhkan seseorang dari amarah yang berlebihan.
Karena mereka tidak mendapatkan cukup cairan dalam jangka waktu yang lama, orang yang berpuasa lebih rentan mengalami dehidrasi. Akibatnya, sakit kepala, yang mengganggu aktivitas sehari-hari, dapat muncul sebagai akibat dari dehidrasi. Selama berpuasa, Anda akan tetap sehat dan bugar dengan menjaga pola tidur yang sehat dan asupan nutrisi dan cairan yang cukup. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Anda tetap memiliki stamina dan energi yang cukup saat beraktivitas meskipun Anda sedang berpuasa.
Terus bagaimana cara tetap sehat selama puasa supaya tubuh tetap sehat? Berikut salah satu tips menjaga kesehatan dibulan Ramadhan :
1. Konsumsi Makanan yang Bergizi, Kaya Nutrisi dan Serat
Memilih jenis makanan yang tepat untuk sahur dan buka puasa sangat penting. Hindari mengonsumsi makanan berlemak dan berat secara langsung ketika buka puasa karena bisa mengganggu pencernaan Anda. Sebaliknya, Anda bisa mulai dengan makanan ringan, kemudian beralih ke makanan yang lebih berat. Pilihlah makanan yang rendah karbohidrat dan tinggi protein ketika sahur karena ini dapat mengurangi rasa lapar, yang dapat menyebabkan Anda ingin makan lebih banyak.
Makanan yang dianjurkan saat sahur adalah makanan yang mengandung zat gizi dan kaya nutrisi dan serat, Pasalnya, makanan tersebut bisa menjadi sumber energi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh Penting sekali untuk memilih jenis makanan yang tepat untuk sahur dan buka puasa agar tetap terjaga kadar gula darah menjadi seimbang. Ketika Anda buka puasa, hindari mengonsumsi makanan berlemak dan berat secara langsung karena dapat mengganggu pencernaan Anda. Sebaliknya, Anda harus memulai dengan makanan ringan, kemudian beralih ke makanan yang lebih berat. Ketika sahur, pilihlah makanan yang tinggi protein dan rendah karbohidrat karena dapat mengurangi rasa lapar, yang dapat membuat Anda ingin makan lebih banyak.
Di saat sahur dianjurkan untuk mengkonsumsi bahan makanan yang mengadung protein tinggi, karbohidrat kompleks dan tinggi serat. Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung protein tinggi, karbohidrat kompleks dan tinggi serat seperti telur, ikan, beras merah, oat meal, roti gandum sayur dan buah dapat membuat rasa kenyang yang lebih lama.
Selama sahur, tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan yang terlalu asin atau manis karena dapat menyebabkan dehidrasi, yang membuat Anda haus lebih cepat. Makanan yang terlalu manis juga dapat menyebabkan lapar lebih cepat. Ternyata lebih baik makan kurma segar saat berbuka puasa. Kurma kaya nutrisi, yang dapat meningkatkan energi tubuh Anda dan membuat Anda tetap bersemangat saat berpuasa.
2. Mengatur Waktu dan Jumlah Makan
Untuk menjaga kesehatan Anda tetap baik, Anda juga harus memperhatikan pola makan yang sehat dan waktu makan yang tepat. Atur jadwal makan Anda menjadi beberapa sesi mulai dari berbuka puasa hingga sahur. Contohnya, Anda dapat menyantap camilan setelah buka puasa pada pukul 9 malam agar Anda tidak terlalu lapar. Selain itu, rencanakan porsi makan yang tepat dan sesuai dengan jadwal makan yang telah Anda buat.
Agar kebutuhan nutrisi terpenuhi, maka kebutuhan kalori harian harus diketahui sesuai dengan umur, jenis kelamin dan aktifitas . Setelah diketahu kebutuhan kalori, selanjutnya adalah pembagian porsi makan . Pembagian porsi makan ini harus tetap teratur dari berbuka hingga sahur yaitu : 15% untuk menu takjil (saat selesai azan maghrib), 30% untuk menu utama saat berbuka puasa, 15% setelah melaksanakan sholat isya’/tarawih dan 40% saat sahur.
Komposisi zat gizi dalam bahan makanan harus seimbang terdiri dari karbohidrat 60-70%, lemak 20-25%, protein 10-15%, cukup vitamin, mineral dan cairan. Untuk menjaga jumlah cairan di dalam tubuh, dianjurkan minum 7-8 gelas perhari, yaitu pada saat sahur tiga gelas dan pada waktu berbuka puasa sampai sebelum tidur sebanyak lima gelas.
3. Konsumsi Cairan yang Cukup
Mengonsumsi air putih, jus buah, dan sayuran yang mengandung air adalah cara terbaik untuk menjaga tubuh Anda terhidrasi. Anda harus minum setidaknya delapan gelas air putih setiap hari selama puasa agar tubuh Anda tetap terhidrasi. Prosedur untuk mengkonsumsinya adalah dengan meminum satu gelas pada waktu :
- Bangun untuk sahur
- Setelah sahur
- Ketika berbuka puasa
- Setelah salat magrib
- Setelah makan malam
- Setelah salat isya
- Setelah salat tarawih
- Sebelum tidur
4. Tetap Rutin berolahraga dan Menjaga Pola Tidur
Untuk tetap sehat, olahraga sangat penting. Puasa bukanlah alasan untuk menghindari aktivitas fisik. Untuk menghindari kehilangan cairan, kita harus berolahraga setelah berbuka puasa. Selain itu, jangan lupa untuk memilih jenis olahraga yang tepat: olahraga dengan intensitas rendah atau sedang. Cukup untuk 30 menit dan memastikan kita tidak tidur terlalu malam jika tidak ada kegiatan yang terlalu penting. Ini untuk membantu kita bangun pagi untuk sahur.
Penulis :
Wasis Widodo,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB (Dosen Pakar Spesialis Keperawatan Medikal Bedah Institut Kesehatan dan Bisnis Annisa Bogor)
Yunita Nazarena,S.Gz,M.Si (Nutrisionist)
(Dosen Pakar Ahli Gizi Poltekes Kemenkes Palembang)