Notification

×

Iklan

Iklan

Pengamat Politik Indonesia: Mengapa Prabowo Begitu Mengistimewakan Jokowi?

Saturday, 29 March 2025 | 12:52 WIB Last Updated 2025-03-29T05:52:34Z
"Presiden Prabowo Subianto ketika berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo ketika melakukan Rekonsiliasi Politik"/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Pertemuan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden RI Prabowo Subianto dianggap tidak biasa karena tidak pernah terjadi sebelumnya pada presiden sebelumnya, seperti Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.


Menurut Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), “Sehingga ini bisa ditafsir sebagai anomali, entah utang apa pada Jokowi sehingga Prabowo begitu mengistimewakan,” pada Sabtu 29 Maret 2025.


Terlebih dahulu, pada Rabu, 26 Maret 2025, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan sekaligus berbuka puasa bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta.


Menurut Dedi, Jokowi sendiri telah melampaui batas dengan terus bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto dan anggota kabinet merah putih.


Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa ada pihak yang ingin memisahkan dia dengan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Dia menyatakan bahwa kondisi seperti ini dapat mengurangi kepercayaan publik pada Prabowo, karena ia dapat dianggap tidak berdiri sendiri dan masih dalam intervensi Jokowi.  Prabowo juga tidak ingin ada orang yang mengganggu persatuan.


Ini adalah apa yang dikatakan Prabowo saat memberikan sambutan di Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim Expo, Surabaya, Senin 10 Februari 2025.  Prabowo menceritakan bagaimana dia pertama kali bertemu dengan Khofifah Indar Parawansa, yang terpilih sebagai gubernur Jatim dalam pemilihan presiden 2024.


Prabowo bertanya, "Benarkah Pak Jokowi yang menyuruh saya menghadap Ibu Khofifah?"


Prabowo kemudian menyatakan bahwa dia banyak belajar politik dari Jokowi, dan dia berpendapat bahwa tidak perlu mengolok-olok pihak yang sudah tidak berkuasa.


Jadi memang, saya belajar banyak tentang politik dari Pak Jokowi.  Jangan malu; ada saat-saat ketika orang yang sudah tidak berkuasa ingin dilecehkan atau dilecehkan.  Prabowo menyatakan bahwa dia akan menghormati setiap orang.


Setelah itu, dia menyinggung tentang adanya orang yang ingin memisahkan dirinya dengan Jokowi, yang dianggap Prabowo sebagai hal yang lucu dan tidak perlu diperhatikan. Sekarang ada orang yang ingin memutuskan hubungan saya dengan Pak Jokowi.  Selain itu, itu lucu. Jika itu membuat Anda tertawa, jangan. Kita harus menahan diri untuk tidak terlibat dalam konflik mereka, yang dilakukan oleh mereka yang tidak suka dengan Indonesia.

 


×
Berita Terbaru Update