Senin 17 Mar 2025

Notification

×
Senin, 17 Mar 2025

Iklan

Iklan

Masalah Pelik Keterbatasan Akes Pendidikan : Fenomena Letak Geografis Indonesia Yang Begitu Luas

Wednesday, 19 February 2025 | 15:55 WIB Last Updated 2025-02-19T08:56:23Z

"Doktor Elinda Rizkasari dosen prodi PGSD Unisri Surakarta menjabarkan opininya tentang keterbatasan akses Pendidikan di Indonesia"/Foto : Redaksi

Oleh : Dr. Elinda Rizkasari,S.Pd.,M.Pd


RADARDETIK.ID - Negara Indonesia merupakan negara Kepulauan yang memiliki ribuan Pulau serta 38 Provinsi menjadi negara yang luas serta dijuluki sebagai negara Maritim. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas. Berdasarkan data Gazeter Republik Indonesia, pada tahun 2024 terdapat 17.380 pulau yang berada di seluruh negara Indonesia. Indonesia memiliki luas daratan sekitar 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 dan Indonesia merupakan negara kepulauan terluas ke-15 di dunia.


Potensi ini tentunya sangat menguntungkan bagi Indonesia, karena kekayaan sumber daya alam ini dapat dimanfaatkan untuk memproduksi sumber daya alam dengan baik untuk menghasilkan uang serta menyerap pekerja serta mengurangi Tingkat pengangguran serta menurunkan Tingkat kemiskinan, baik dari sumber daya pertanian, kelautan, rempah – rempah hingga potensi wisata hingga budaya.


Negara Indonesia yang terkenal dengan wisata yang baik karena keindahan Pulau, kini berbanding terbalik dengan sektor Pendidikan di Pelosok. Ternyata masih banyak Sekolahan Pelosok yang masih berlum terjamah dari fasilitas sarana yang memadai, SDM pengajar yang layak, kekurangan jumlah pengajar,  perjalanan ke sekolah yang sulit hingga Tekhnologi dan Informasi yang belum merata di didaerah Pedalaman.


Berdasarkan   data   Asosiasi   Penyelenggara   Jasa   Internet   Indonesia   (APJI1), terdapat 45% masyarakat Indonesia yakni kira-kira sebanyak 117 juta masyarakat masih belum tersentuh internet.  Bagaimana bisa memaksimalkan teknologi digital seperti di kota jika akses internet saja masih sangat kesulitan? Belum lagi keterbatasan pengetahuan orang tua yang semestinya menjadi pembimbing siswa saat di rumah. Di daerah pedalaman, belajar menggunakan internet sama dengan mengejar sinyal dan harus mengorbankan biaya untuk membeli kuota internetpun meski dalam Upaya pencarian internetpun tergolong sangat sulit.


Menyekolahkan anak bagi mayoritas penduduk di desa-desa kecil pelosok sama dengan mengorbankan uangnya untuk membeli seragam, memberi anak bekal jajan, menyediakan buku, transportasi, dan masih banyak hal lain yang perlu dikeluarkan untuk menyekolahkan anak. Maka biasanya, mereka akan memilih untuk meminta anak-anaknya cepat bekerja saja dari pada sekolah. Kondisi ini seringkali terjadi pada keluarga dengan latar belakang pendidikan serta ekonomi yang rendah.


Untuk itu disini peran pemerintah sangatlah penting dalam memberikan Solusi atas permasalahan pada sektor Pendidikan yang begitu kompleks. Apabila hal ini dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi perkembangan serta pola pikir anak yang tinggal didaerah Pedalaman. Masalah ini akan menyebabkan anak menjadi putus sekolah ditengah jalan hingga Tingkat kemiskinan didaerah Pedalaman yang akan terus meningkat.


Dari permasalahan ini, maka Orang tua akan lebih cenderung merekomendasikan anaknya yang tinggal di Pedalaman untuk cepat bekerja daripada sekolah, selain akses yang sangat sulit diwilayah Pedalaman, kurangnya edukasi serta pemahaman tentang pentingnya Pendidikan diwilayah Pedalaman menjadi buah simalakama bagi sebuah keluarga.


Mayoritas orang tua akan menempuh jalan pintas dengan meminta anaknya untuk langsung bekerja dengan cepat daripada melanjutkan ke sekolah karena akses mendapatkan uang yang cepat dan instan. Disini peran pemerintah pusat beserta pemerintahan daerah sangatlah penting untuk bisa segera turun tangan untuk memperbaiki program dalam sektor Pendidikan yang belum merata.


Menurut saya, ada beberapa Solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam jangka pendek dan menengah. Salah satunya adalah meningkatkan Infrastrukur terutama diwilayah Pedalaman. Kasus korupsi yang terjadi di pejabat pusat seperti korupsi Tower oleh Kementrian Komunikasi terdahulu merupakan salah satu aib yang menyebabkan terhambatnya peningkatan Pendidikan di wilayah Pedalaman. Bagaimana bisa seorang anak dipedalaman bisa belajar lebih baik, apabila akses internet Tower menjadi lahan korupsi serta tidak berjalan dengan baik. Seperti ibaratnya seorang anak yang terkungkum didalam penjara yang tidak bisa mengakses dunia luar beserta ilmunya karena keterbatasan internet.


Solusinya selanjutnya adalah meningkatkan program beasiswa serta intensif bagi Guru pedalaman, Pengembangan Kurikulum serta sumber belajar digital, Pemberdayaan Masyarakat dan Kolaborasi dan Pengembangan Pelatihan Profesional Bagi Guru.


Hal itu tentunya harus dibarengi dengan melibatkan orang tua wali siswa dengan memberikan edukasi tentang pentingnya Pendidikan bagi anak supaya bisa kembali melanjutkan Sekolah. Dengan program pemerintahan yang baru dengan Program Makan Bergizi gratis juga diharapkan bisa mengurangi beban orang tua dalam pengeluaran biaya jajan siswa di Sekolah karena sudah mendapatkan program Makan Bergizi Gratis diwilayah Pedalaman. 


Penulis : Dr. Elinda Rizkasari,S.Pd.,M.Pd

Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta




×
Berita Terbaru Update