![]() |
"Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta Doktor Elinda Rizkasari menyampaikan opini Efek Menyepelakan Tidak masuk Kuliah terhadap kasus Drop out Mahasiswa"/Foto : Elinda |
Oleh : Dr. Elinda Rizkasari,S.Pd.,M.Pd
RADARDETIK.ID - Surakarta – Adaptasi proses memasuki perguruan tinggi dari masa SMA menuju perguruan tinggi memerlukan waktu yang baik untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa baru untuk mengenal proses belajar di suatu kampus tempat belajar. Untuk itu pentingnya suatu Perguruan tinggi mengadakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru atau disingkat dengan istilah PKKMB.
Kegiatan PKKMB sendiri merupakan program yang Wajib diikuti oleh Seluruh Mahasiswa Baru dan merupakan kegiatan untuk memperkenalkan serta mempersiapkan para mahasiswa baru berproses menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri untuk mempercepat proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan di Kampus baru.
Disitu mahasiswa baru akan dikenalkan proses belajar mengajar, proses administrasi, praktek hingga proses hingga bisa lulus kuliah sampai wisuda. Tak khayal tradisi mahasiswa yang selama di SMA mempunyai kebiasaan suka membolos ketika dibawa ke kehidupan kampus baru akan berakibat fatal bagi mahasiswa itu sendiri.
Berdasarkan jumlahnya, pada tahun 2022 tercatat ada sebanyak 375.134 mahasiswa dari semua jenjang pendidikan tinggi yang putus kuliah atau Drop Out (DO) dari kampus, baik dikeluarkan maupun mengundurkan diri. Tentunya hal ini sangat penting diperhatikan, karena apabila dibiarkan akan mengalami peningkatan trend kasus Drop out setiap tahunnya.
Dari banyaknya factor bagi mahasiswa yang menyebabkan mahasiswa Drop out antara lain : Mahasiswa terlibat kasus kriminalitas, tidak melakukan pembayaran uang kuliah, Tidak masuk kuliah (bolos kuliah), Jangka Pendidikan melebihi batas kuliah, IPK terus menerus menurun dan melakukan kecurangan seperti Plagiarism.
Salah satu faktor terbesar yang membuat mahasiswa mengalami drop out salah satunya adalah kurangnya kesadaran mahasiswa akan tugas – tugasnya sebagai mahasiswa. Bahkan dari penelitian banyak ditemukan mahasiswa yang Drop Out dikarenakan tidak pernah masuk di kelas selama pembelajaran dosen.
Tentunya hal ini akan beresiko terhadap kwalitas Pendidikan di Indonesia yang akan memicu meningkatkanya angka Tingkat putus kuliah. kasus ini juga akan berkesinambungan dengan Tingkat pengangguran bagi mahasiswa yang putus kuliah yang akan semakin tinggi.
Untuk mengatasi masalah mahasiswa supaya tidak Drop out, menurut saya ada hal – hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah menumbuhkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya kuliah untuk menyiapkan masa depan. Ketika mahasiswa sadar akan tugasnya serta resikonya apabila putus kuliah, maka akan mengurangi prosentasi mahasiswa untuk tidak menjalankan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa selama dikampus.
Kemudian hal yang lain yang harus diperhatikan adalah melibatkan peran orang tua serta keluarga untuk memantau mahasiswa baik selama didalam kampus ataupun kehidupan diluar kampus. Keterlibatan orang tua ataupun keluarga akan memicu mahasiswa bisa bersemangat dalam berkuliah serta bisa mengatasi permasalahan ketika menjalani perkuliahan dikampus.
Sedangkan factor – factor umum yang lain antara lain : Memilih jurusan yang sesuai dengan memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kesukaan, Hadir dan aktif di kelas maka dengan hadir secara rutin dan aktif berpartisipasi di kelas, Mengerjakan tugas dengan baik: Jangan menumpuk tugas kuliah, Membuat target IPK: untuk menententukan target IPK yang tinggi, Rajin Belajar, Memanfaatkan waktu dengan baik, Membuat manajemen waktu yang baik agar bisa belajar setiap hari, Menghindari titip absen, mencatat perkembangan kuliah: Catat perkembangan kuliah, seperti kehadiran, diskusi, dan mengerjakan tugas, Memperbanyak koneksi: Saat mendekati ujian, perbanyak koneksi, Mempelajari kisi-kisi soal, Istirahat saat stress dan yang terakhir adalah aktif dalam berorganisasi dikampus seperti BEM dll.
Dengan menerapkan tips diatas maka akan bisa menurunkan prosentase mahasiswa terkena Drop out dalam suatu perkuliahan dikampus. Selain itu juga peran aktif mahasiswa juga diperlukan dalam meningkatkan semangat mahasiswa dalam belajar.
Penulis :
Dr. Elinda Rizkasari,S.Pd.,M.Pd
Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta