Notification

×

Iklan

Iklan

Israel Ancam Tingkatkan Serangan ke Gaza Palestina Secara Membabi Buta

Friday, 3 January 2025 | 15:08 WIB Last Updated 2025-01-03T08:08:08Z
"Tentara Israel terus menduduki Gazza Palestina dan tebar ancaman"/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Pada Rabu (1/1), Israel memperingatkan bahwa mereka akan meningkatkan serangan di Gaza jika Hamas terus melancarkan serangan roket. Sementara itu, pada hari pertama Tahun Baru, petugas penyelamat Palestina melaporkan puluhan kematian akibat serangan Israel.


Dalam seminggu terakhir, militan Palestina terus meluncurkan roket ke arah Israel, terutama dari Gaza utara, di mana militer Israel melakukan operasi militer yang signifikan. Dibandingkan dengan awal perang, roket-roket tersebut mengakibatkan kerusakan yang relatif kecil. Namun, setelah 15 bulan konflik, pemerintah Israel menganggap ini sebagai pukulan politik.


Menteri Pertahanan Israel Israel Katz menyatakan, "Saya ingin menyampaikan pesan yang jelas dari sini kepada para pemimpin teroris di Gaza: Jika Hamas tidak segera mengizinkan pembebasan para sandera Israel dari Gaza... dan terus menyerang komunitas-komunitas Israel, maka mereka akan menghadapi pukulan dengan intensitas yang belum pernah terlihat di Gaza dalam waktu yang lama."


Setelah mengunjungi kota Netivot, Israel, yang baru-baru ini menjadi sasaran serangan roket dari Gaza, peringatan tersebut diberikan. Militan Palestina masih menahan 96 pelaku serangan 7 Oktober 2023. Mereka berulang kali gagal dalam perundingan pembebasan dan gencatan senjata.


Pada hari Rabu, serangan Israel masih berlangsung di seluruh Gaza. Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan kepada kantor berita AFP, "Dunia menyambut Tahun Baru dengan perayaan dan kemeriahan, sementara kami menyaksikan 2025 dimulai dengan pembantaian Israel pertama di kota Jabalia tepat setelah tengah malam."


Dalam serangan terhadap rumah pengungsi, dia menyatakan bahwa "sebanyak 15 orang gugur sebagai martir dan lebih dari 20 lainnya terluka." 


Militer Israel memberi tahu AFP bahwa mereka telah "mengeliminasi" sejumlah militan Hamas yang beroperasi "dalam struktur teroris" di Jabalia, tanpa menyebutkan berapa banyak korban yang mereka alami.


Sejak 6 Oktober, Israel telah melakukan operasi besar di Gaza utara melalui darat dan udara, terutama dengan tujuan kamp pengungsi di Jabalia dan sekitarnya. Militer mengatakan operasi ini dilakukan untuk mencegah anggota militan Hamas berkumpul kembali di wilayah tersebut.


Namun, para pakar hak asasi manusia PBB menyatakan pada hari Senin (30/12) bahwa "pengepungan" tersebut tampaknya merupakan bagian dari upaya "untuk secara permanen menggusur penduduk lokal sebagai langkah awal menuju aneksasi Gaza."



×
Berita Terbaru Update