Notification

×

Iklan

Iklan

Gejala dan Penanganan Demam Berdarah pada Bayi

Thursday, 23 January 2025 | 15:45 WIB Last Updated 2025-01-23T08:45:02Z
"Pentingnya mengetahui tata laksana Demam Berdarah pada bayi"/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Pada usia di bawah satu tahun, bayi lebih rentan terkena demam berdarah (DBD) dan kondisinya dapat semakin memburuk jika orang tua tidak mengenali gejala awalnya. Anda perlu lebih waspada ketika memasuki musim hujan.


DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang sering terjadi di negara-negara beriklim tropis, seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dapat menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk A. aegypti. Siapa pun dapat terkena penyakit ini, termasuk bayi dan anak-anak.


Kasus demam berdarah sangat umum terjadi di negara beriklim tropis semacam Indonesia. Penyebarannya sangat luas dan dapat menjangkiti semua usia, termasuk balita. Sebab utamanya berasal dari gigitan nyamuk A. aegypti yang biasanya bersarang di genangan air.


Sebagai langkah pencegahan, berikut adalah penjelasan mengenai beberapa gejala yang harus Anda perhatikan sebagai identifikasi awal :


  1. Demam dengan suhu cenderung berkisar antara 39 hingga 41 derajat Celsius selama 2 hingga 7 hari. Untuk memastikan suhu tubuh anak, pastikan Anda mengukurnya menggunakan termometer dan hindari mengukur suhu dengan tangan.
  2. Gejala gangguan pencernaan, seperti mual yang dapat menyebabkan muntah, serta anak cenderung rewel karena demam berdarah pada bayi dapat membawa dampak nyeri perut.
  3. Anak tampak menolak untuk menyusui dan tidak memiliki nafsu makan. Anda dapat mengenalinya melalui penolakannya saat diberi makanan.
  4. Terlihat lemas dan mengantuk karena energinya seolah terkuras untuk melawan paparan virus DBD.
  5. Menangis terus-menerus karena merasa tidak nyaman atau lebih rewel dibanding kondisi balita normal.
  6. Kulit anak menunjukkan ruam kemerahan.
  7. Hidung mengeluarkan darah serta gusi yang berdarah.
  8. Pada urine, feses, dan muntahan terdapat darah.
  9. Kesulitan bernapas, yang dapat Anda identifikasi dari suara napas saat bayi tidur atau terjaga. Biasanya kesulitan bernapas ini terdengar seperti suara mendengkur.

Sembilan gejala awal di atas dapat membantu Anda sebagai orang tua untuk melakukan penanganan yang tepat dalam mengatasi demam berdarah pada bayi. Pertolongan pertama sangat penting sebelum anak dibawa ke pusat pelayanan kesehatan, rumah sakit, atau puskesmas.


Setelah mengetahui gejala awal yang menyerang anak Anda, langkah pertolongan pertama memerlukan penanganan yang benar. Pengetahuan tentang penanganan yang tepat membantu Anda bertindak sesuai prosedur ketika belum dapat pergi ke fasilitas kesehatan.


Selain itu, pengetahuan mengenai penanganan yang tepat juga mendukung orang tua merawat anak di rumah setelah mendapatkan perawatan dari rumah sakit. Untuk segala kondisi, beberapa hal yang perlu diingat orang tua saat merawat anak DBD adalah :


  1. Penuhi kebutuhan cairan anak sesuai usianya. Misalnya, untuk anak di bawah 6 bulan tidak diperbolehkan mengonsumsi air putih, tetapi Anda bisa memenuhi kebutuhan cairannya melalui ASI atau sufor. Di atas usia 6 bulan, anak sudah dapat mengonsumsi air.
  2. Penanganan yang tepat dapat mencegah kondisi demam berdarah pada bayi semakin parah, salah satunya dengan memberikan obat penurun demam sesuai anjuran dokter. Penanganan ini hanya bisa dilakukan setelah Anda berkonsultasi dengan dokter.
  3. Penuhi kebutuhan istirahat si kecil. Hindarkan dari aktivitas yang menguras tenaga, seperti bermain berlebihan, bepergian, atau kurang tidur karena ketidaknyamanan.
  4. Orang tua juga harus selalu sedia termometer atau alat pengukur suhu untuk memantau kondisi tubuh si kecil secara kontinyu. Virus demam berdarah pada bayi bukanlah hal yang bisa Anda sepelekan karena penanganan yang terlambat bisa sangat berakibat fatal bagi kesehatan anak.
  5. Sebelum ancaman demam berdarah menyerang tubuh anak atau anggota keluarga lainnya, Anda dapat melakukan pencegahan dari berbagai aspek.

Sebagai langkah pencegahan, pastikan Anda melakukan beberapa tindakan berikut :


  1. Selalu rajin membersihkan rumah dan periksa jika ada genangan air atau berbagai benda di sudut ruangan yang jarang dibersihkan. A. aegypti merupakan jenis nyamuk yang sangat rentan berkembang biak di area tersebut.
  2. Untuk memberikan perlindungan dari nyamuk pada bayi, Anda bisa menggunakan kelambu saat anak tidur agar tidak ada serangga yang dapat mengganggu tubuh bayi.
  3. Pasang kawat kasa pada semua ventilasi rumah untuk mencegah masuknya nyamuk ke dalam ruangan.
  4. Terapkan krim gel, atau minyak anti nyamuk yang khusus untuk anak agar komposisinya aman untuk kulit anak. Gunakan terutama saat anak hendak tidur.
  5. Berikan makanan bergizi bagi bayi di atas usia 5 bulan dan penuhi kebutuhan nutrisinya jika belum bisa mengonsumsi makanan.

Pengetahuan yang minim dari orang tua mengenai cara penanganan yang tepat dapat berisiko buruk, bahkan mengakibatkan kematian. Kenali berbagai gejala awal anak terinfeksi demam berdarah untuk mencegah kondisi yang semakin parah dari waktu ke waktu.



×
Berita Terbaru Update