"Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong akan di evaluasi besar - besaran usai gagal diajang Piala AFF ASEAN Cup Tahun 2024"/Foto : Redaksi |
RADARDETIK.ID - Setelah Timnas Indonesia kalah dari Filipina pada laga terakhir fase grup Piala AFF 2024, Erick Thohir mengajukan evaluasi untuk Shin Tae Yong. Sejak pertandingan Asia Tenggara tahun 1996, tim Merah Putih belum pernah membawa pulang trofi.
Erick menyatakan bahwa Shin akan dievaluasi oleh tim PSSI setelah pertandingan berakhir. Coach Nova (Arianto) dievaluasi, tetapi coach Shin (Masak) tidak. Ada di kontraknya. Erick mengatakan di Solo bahwa semua pelatih harus dievaluasi.
Erick mencoba bersikap bijak ketika ditanya tentang kekecewaan Shin setelah kekalahan dari Filipina. Ketua Umum PSSI itu menyatakan, "Saya tidak bisa bicara per game, kan tadi saya harus evaluasi. Evaluasi semua, enggak mau ada salah-salah karena kesuksesan itu karena programnya bagus, pelatihnya bagus, pemainnya bagus."
Meskipun Timnas Indonesia gagal mencapai semifinal, Erick tetap berusaha menerima kenyataan. Tujuannya adalah semifinal. Namun, dengan pemain muda, kita dapat mengantisipasi kemenangan Myanmar, Laos, Filipina, dan Vietnam. Sebenarnya, itu masih mungkin di sini. Bagaimana teman-teman media melihat peristiwa ini? Mungkin. Itu hanya karena namanya bola, dan bola adalah drama. Erick menjawab afirmatif.
Timnas Indonesia berada di peringkat ketiga klasemen Grup B Piala AFF 2024 dengan empat poin setelah menang melawan Myanmar dan seri dengan Laos. Kekalahan mereka melawan Vietnam dan Filipina dengan skor 0-1 adalah hasil akhir.
Pelatih Tim Nasional Indonesia, Shin Tae-yong (STY), akan dievaluasi setelah kegagalan Garuda melaju ke babak semifinal Piala AFF 2024, kata Erick Thohir, ketua PSSI. Setelah kalah 0-1 dari Filipina di Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (21/12/2024), tim harus puas mengakhiri perjalanan di babak penyisihan Grup B.
(STY) pasti akan dievaluasi. Pelatih Nova (pelatih Timnas U-17) dan pelatih Indra juga akan dievaluasi. Erick mengatakan kepada awak media setelah menonton pertandingan antara Indonesia dan Filipina bahwa dalam kontraknya sudah ada ketentuan bahwa semua pelatih harus dievaluasi.
Namun, Erick menekankan bahwa kegagalan Timnas bukan hanya tanggung jawab pelatih. "Saya tidak bisa menilai hanya dari satu pertandingan. Semua pihak harus dievaluasi. Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya berdasarkan satu pertandingan," katanya. Erick tegas mengatakan, "Saya tidak mau saling menyalahkan karena kesuksesan itu membutuhkan program yang baik, pelatih yang baik, dan pemain yang mumpuni."
Menteri BUMN itu mengakui bahwa beberapa peristiwa yang tidak menguntungkan menjadi penyebab kekalahan Timnas Indonesia melawan Filipina. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa para pemain telah melakukan upaya terbaik mereka.
Pemain telah bermain semaksimal mungkin, tetapi terjadi beberapa peristiwa yang tidak menguntungkan, seperti kartu merah dan peluang yang terbuang ke tiang gawang. “Sangat menyedihkan,” katanya.