![]() |
"Pentingnya Psikiater pada Remaja untuk mengantisipasi gangguan Mental"/Foto : Redaksi |
RADARDETIK.ID - Dr. Kristiana Siste, seorang psikiatri atau dokter spesialis kesehatan mental, mengatakan bahwa keluarga dapat membantu mencegah remaja terjerumus dalam kecanduan narkoba, psikotropika, atau zat adiktif lainnya (NAPZA).
Kepala Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Rumah Sakit dr.Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan bahwa pengasuhan yang mendukung kesehatan mental remaja dan pola asuh yang sehat dapat mencegah anak-anak menggunakan NAPZA sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah emosional.
Jadi, harus dimulai dari keluarga, dengan memberikan pujian dan komunikasi dua arah, jika bicara dengan anak tanpa alat, mata ke mata. Dalam diskusi online yang dipantau di Jakarta, Rabu, Kristiana menyatakan bahwa orang tua berfungsi sebagai role model.
Menurutnya, bentuk pengalihan emosional ketika menghadapi masalah adalah penyalahgunaan NAPZA atau perilaku kecanduan lain seperti judi, gim online, pornografi, atau media sosial. Ia menjelaskan bahwa sifat-sifat ini biasanya dimiliki oleh remaja, yang lebih suka menghindari masalah atau ingin semuanya selesai segera.
Dia menambahkan, "Memang menggunakan narkoba pada tahap awal, dia menjadi depresi ketika dia menggunakan narkoba, perasaannya naik dan depresinya kurang. Tapi kemudian ketika dia mengalami kecanduan, depresinya semakin dalam."
Ia juga menjelaskan bahwa pola asuh orang tuanya yang selalu menyelesaikan masalah anak tanpa mengajarkan mereka untuk mencoba menyelesaikan masalah mereka sendiri juga dapat menyebabkan sifat tersebut muncul.
Misalnya, dia mengatakan bahwa keluarga itu otoriter dan tidak pernah memberikan pujian atau perhatian, sehingga anak itu tumbuh menjadi orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaannya dan menghindar ketika ada masalah.