![]() |
"Mantan Kiper Persis Solo Agung Prasetyo yang malang melintang didunia sepak bola"/Foto : Redaksi |
RADARDETIK.ID - Aksi kiper Agung Prasetyo pernah memengaruhi Liga Indonesia. Orang ini lahir di Sidoarjo pada tanggal 16 Januari 1978 dan telah bermain untuk tim-tim seperti Arema Malang, Deltras Sidoarjo, PKT Bontang, Persis Solo, Mitra Kukar, Gresik United, dan Persida Sidoarjo.
Saat meraih emas cabang sepak bola PON 2000, Agung Prasetyo juga menjadi bagian penting dari tim sepak bola Jawa Timur. Agung lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berjualan rawon dan pecel di desa Wage, Sidoarjo, setelah gantung sepatu pada 2014.
Agung sempat melatih kiper Bhayangkara U-18 saat tim tersebut juara Liga 1 U-18 pada 2019 silam. Ia sekarang menjadi pelatih di Akademi Sepakbola Stamdford di Batu, Malang. Dalam video yang ditayangkan di channel YouTube Pinggir Lapangan, Agung menyatakan bahwa dia nyaman dengan bisnis warung rawon dan pecelnya, dan dia sering tampil dengan cara yang modis dan aneh saat beraksi di lapangan hijau.
Agung mengingatkan, "Dulu saya sempat jual sambal penyetan tapi kurang menguntungkan. Baru setelah membuka warung ini, alhamdullilah lancar."
Agung mengatakan bahwa resep warungnya berasal dari nenek istrinya yang berasal dari Blitar. Dia membuka warungnya setiap hari dari jam 17.00 hingga 22.00 WIB. “Saya mulai memikirkan membuka usaha ketika masih bermain di Gresik dan baru terwujud saat memperkuat Persida Sidoarjo,” katanya.
Agung, bersama dengan Uston Nawawi, Nurul Huda, Sugiyantoro, dan Sutaji, melakukan perjalanan terakhir mereka dengan kostum Persida. Dia mengatakan, "Saat itu kami memang bersepakat untuk pensiun sebagai pemain di Persida. Secara pribadi, saya juga lebih dekat dengan keluarga.
"Agung Prasetyo memiliki pengalaman yang luar biasa sebagai kiper karena dia bermain untuk banyak klub. Namun, dia mengakui bahwa ia tidak dapat melupakan pengalamannya bermain untuk Arema Malang dari tahun 1999 hingga 2001.
Agung menyatakan bahwa pencapaian terbesarnya bersama Arema adalah mencapai posisi keempat di Liga Indonesia. Dia menyatakan bahwa dukungan dan militansi Aremania dalam mendukung mereka yang berjuang di lapangan hijau sangat luar biasa.
Meskipun dia fokus pada pekerjaan warungnya, Agung masih sering bermain sepak bola dengan rekan-rekannya. Utamanya mereka yang berasal dari Sidoarjo, Agung menyatakan, "Meskipun keduanya sudah pensiun sebagai pemain, komunikasi dan silaturrahim tetap terjaga baik."