Notification

×

Iklan

Iklan

Forum Cendikiawan Muda Indonesia Nilai Usulan Kader PDIP Untuk POLRI Ada di Bawah TNI Adalah Bentuk Kemunduran Demokrasi dan Kental tendensi Sakit Hati Pasca PILPRES dan PILKADA

Friday, 29 November 2024 | 20:43 WIB Last Updated 2024-11-29T14:04:36Z
"Koordinator Forum Cendikiawan Muda Indonesia mengkritik pernyataan Kader PDIP yang meminta kedudukan POLRI berada dibawah TNI"/Foto : Ramdhan


RADARDETIK.ID - Forum Cendikiawan Muda Indonesia (FORCEMI), melalui Koordinator Pusat nya, Ramdhan Agung Giri Nugroho, S.H. Mengecam statment salah satu Kader PDIP yang mengusulkan untuk Polri kembali berada di bawah naungan TNI, yang hanya bertugas atur lalu lintas, dan patroli di perumahan.


“Aneh kalau ada Politisi, di era Demokrasi saat ini, dan berasal dari partai yang di nama nya tercantum kata ‘Demokrasi’ minta Polri kembali di bawah naungan TNI, apa dia lupa kalau dulu Ketua umum nya yang memisahkan Polri dari TNI ? Kok sekarang mau di bawa mundur ke belakang ini kan lucu.” Tutur Ramdhan.


Lebih lanjut lagi Ramdhan menilai, bahwa usulan bahwa Polri harus di bawah TNI, adalah sebuah narasi kemunduran Demokrasi, yang justru seolah mengajak masyarakat kembali pada Orde Lama, serta kental unsur Politis nya.


“Ya kalau mau usul gitu, sama saja kita membunuh demokrasi, dan menghancurkan Reformasi, lagi pula usulan ini kental unsur politis nya, kenapa? Kalau tidak kental unsur Politis, kenapa baru sekarang di usulkan, kemarin dua periode berkuasa bisa buat regulasi, kuat di parlemen kenapa diam, dan gak ngomong gini?.” Lanjut Ramdhan Agung Giri Nugroho, S.H.


Dirinya menilai bahwa usulan Polri harus kembali di bawah TNI, adalah usulan bodoh, tidak mendasar, serta buta terhadap kinerja Polri, belum lagi dirinya menilai bahwa ini adalah narasi kekecewaaan PDIP atas kekalahan di Pilpres, serta Pilkada di beberapa wilayah kandang banteng seperti Jawa Tengah.



“Ini sebetulnya usulan Bodoh, Polri jelas kinerja nya berantas Judi Online, Narkoba, terorisme, masa mau di bubarkan? Udah lah kalau kalau kalah di Pilpres, dan Pilkada kandang banteng misal nya Jateng, Legowo aja, kalah di kontestasi politik kok Polisi di salahkan, orang gak mau milih PDIP kok Polisi di salahkan, lucu toh ? Ibarat pribahasa kalau orang panik tenggelam jangan kan dahan, Jerami mengambang pun di tarik jadi makin tenggelam, itulah gambaran PDIP hari ini.” Tutur Ramdhan kepada awak media.



Dirinya juga menduga bahwa ada unsur sakit hati karena ada salah satu Ketum Partai yang keponakannya kedapatan mem backup Judi Online dan di amankan oleh Polri, karena dianggap bisa membahayakan anak bangsa.


“Jadi jangan sampai publik melihat ini bentuk ke sakit hatian karena ketum Partai punya keponakan, ditangkap karena kasus judi online oleh Polri, abis itu teriak Polri harus di bawah TNI, jangan ya dek ya jangan, nanti tambah hilang simpati rakyat ke PDIP, siapa lagi yang mau di salahkan? Kan gak mungkin pohon dan tumbuhan yang nanti di kambing hitamkan.” Tutup Ramdhan, selaku Koordinator Pusat Forum Cendikiawan Muda Indonesia.




×
Berita Terbaru Update