![]() |
"Pentingnya mengetahui pemeriksaan tentang kesehatan mental pada remaja"/Foto : Redaksi |
RADARDETIK.ID - Fenomena gangguan kesehatan mental pada remaja di Indonesia seperti gunung es karena banyak kasus yang tidak terlihat atau tidak terlaporkan. Ini adalah konsekuensi dari banyaknya kasus yang tidak terlihat.
Remaja yang menderita gangguan kesehatan mental sangat rentan terhadap diskriminasi, pengucilan sosial, stigma negatif, kesulitan akademik, dan masalah kesehatan fisik.
Menurut Organisasi Kesehatan Mental Dunia (WHO), diperkirakan 1 dari 7 (14%) remaja berusia 10-19 tahun di seluruh dunia mengalami gangguan kesehatan mental, tetapi sebagian besar tidak diketahui atau tidak diobati.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 juga menunjukkan bahwa hanya 9% dari 706.689 orang yang depresi berusia 15 tahun ke atas dapat mendapatkan pengobatan kesehatan jiwa.
Beberapa gejala penyakit mental dapat ditemukan pada anak-anak dan remaja:
1. Perubahan tingkah laku
Anda harus waspada ketika anak menjadi lebih sering bertengkar, cenderung kasar, dan bahkan mulai berkata kasar yang menyakitkan orang lain padahal sebelumnya tidak. Anda juga mungkin melihat perubahan perilaku, seperti menjadi lebih mudah marah dan frustasi.
2. Perubahan perasaan
Mood atau suasana hati yang berubah secara tiba-tiba, yang dapat berlangsung lama atau singkat, adalah tanda penyakit mental lainnya.
3. Sulit untuk berkonsentrasi
Remaja atau anak-anak yang menderita gangguan mental cenderung mengalami kesulitan untuk tetap fokus atau memperhatikan orang lain dalam jangka waktu yang lama.
4. Mengalami penurunan berat badan
Berkurangnya berat badan secara drastis juga bisa menjadi tanda penyakit mental pada remaja. Kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah yang berkelanjutan dapat disebabkan oleh masalah makan, stres, atau depresi.
5. Menyiksa diri
Ketika anak-anak sering mengalami kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan, hal ini dapat menyebabkan mereka ingin menyakiti diri sendiri. Hal ini biasanya terjadi karena akumulasi perasaan stres dan menyalahkan diri sendiri atas gangguan mental, yang membuatnya sulit untuk mengelola emosi.
6. Ada berbagai masalah kesehatan muncul
Masalah kesehatan, seperti sakit kepala dan sakit perut yang berkelanjutan, juga dapat menunjukkan penyakit atau gangguan mental.
7. Perasaan yang mendalam
Ketika anak remaja mudah menangis, berteriak atau mual disertai dengan perasaan yang sangat intens dalam situasi tertentu, itu adalah tanda gangguan mental. Perasaan ini juga dapat menyebabkan efek seperti kesulitan bernapas, jantung berdebar, atau bernapas cepat, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tipe tes kesehatan jiwa antara lain :
Berikut ini adalah beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui kesehatan mental seseorang atau gangguan jiwa:
1. Inventory Personality Multiphasic Minnesota (MMPI)
MMPI adalah tes kesehatan mental yang sangat populer untuk mendiagnosis atau menilai penyakit kejiwaan seperti skizofrenia, depresi, atau kecemasan.
2. Survei Kesehatan Pasien-9 atau PHQ-9.
Pemeriksaan PHQ-9 digunakan untuk menemukan depresi sejak dini. Ini juga menilai intensitas depresi seseorang dan melacak reaksi mereka terhadap pengobatan.
3. Indeks Depresi Beck
BDI termasuk pemeriksaan kesehatan jiwa yang digunakan untuk mengukur tingkat depresi individu, mirip dengan PHQ-9. Pemeriksaan ini memiliki 21 pertanyaan pilihan ganda yang harus dijawab oleh peserta.
4. Tes Schizophrenia dan Tanda-tanda Psikosis Dini STEPI
Pemeriksaan kesehatan jiwa yang disebut StepI digunakan untuk mendeteksi gejala skizofrenia.
5. Skala Obsessive Compulsive Yale-Brown
Periksaan kesehatan jiwa ini digunakan untuk mendiagnosis gangguan obsesif komplusif (OCD). Skrining awal kesehatan mental secara teratur sangat penting bagi remaja, terutama mereka yang berpotensi mengalami gangguan mental. Selain itu, jika diperlukan, jangan ragu untuk menghubungi psikolog atau psikiater di rumah sakit terdekat.