Notification

×

Iklan

Iklan

Alasan Banyak Orang Indonesia Lebih Ingin Berobat di Malaysia Daripada Indonesia

Sunday, 13 October 2024 | 16:40 WIB Last Updated 2024-10-13T09:40:25Z
"Mayoritas warga Indonesia lebih memilih berobat ke Malaysia daripada di Indonesia"/Foto : Redaksi


RADARDETIK.ID - Pelayanan kesehatan yang lebih murah dipromosikan secara terang-terangan oleh Kedutaan Besar Malaysia di Amerika Serikat. Di depan Kedubes, mereka memasang poster yang mengajak warga Indonesia untuk berobat ke Malaysia. Fakta bahwa banyak warga negara Indonesia yang lebih senang dengan layanan kesehatan di Malaysia bukan sesuatu yang baru. Ternyata, rakyat Indonesia pergi ke Malaysia dan Singapura untuk berobat atau melakukan tes kesehatan karena alasan lain selain biaya rendah.


Dr. Adib Khumaidi, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), mengatakan bahwa alasan orang Indonesia banyak berobat ke Malaysia dan Singapura adalah karena obat dan transportasi yang lebih murah, serta kenyamanan pasien dalam berkonsultasi dengan dokter. Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas pelayanan, hal ini harus menjadi catatan bagi banyak tenaga medis di Indonesia.


Beberapa waktu lalu, Adib mengatakan, "Kami sekarang selalu mengatakan kemampuan komunikasi dokter di Indonesia harus ditingkatkan, karena salah satu alasan pasien berobat ke luar negeri, ke Malaysia, atau Singapura, adalah karena faktor komunikasi yang mereka anggap lebih baik di sana daripada di Indonesia."


Kenapa pembiayaan tidak mahal? Dr. Adib menyimpulkan, "Karena ada kebijakan negara tentang bebas pajak, terutama tentang pelayanan kesehatan kepada masyarakat." Pemerintah Indonesia sebenarnya menyadari fakta bahwa banyak warga Indonesia yang lebih memilih layanan kesehatan di negara tetangga. Presiden Jokowi bahkan pernah menyebutkan hal ini.


Presiden menyatakan bahwa lebih dari satu juta orang Indonesia pergi ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisi ini jelas merugikan Indonesia karena potensi kehilangan nilai ekonomi. Saat menghadiri Rakernas Kesehatan di ICE BSD di Tangerang pada April lalu, Presiden menyatakan, "Kita kehilangan US$11,5 miliar, kalau dirupiahkan itu Rp 180 T hilang karena warga kita tidak mau berobat di dalam negeri."


Singapura, Malaysia, Jepang, dan Amerika Serikat adalah negara tujuan kesehatan favorit orang Indonesia, menurut catatan pemerintah. Presiden mengakui fakta bahwa Indonesia telah mengalami ketertinggalan dalam sektor kesehatan. Rasio dokter Indonesia saat ini adalah 0,47 dibandingkan dengan populasi Tanah Air.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar ideal untuk rasio jumlah dokter, termasuk dokter umum dan spesialis, adalah 1/1000, atau 1 dokter per 1000 orang. Sebuah negara dapat dianggap berhasil jika berhasil memenuhi "garis putih" dan bertanggung jawab atas kesehatan warganya. Rasio Indonesia pada 1000 orang terakhir dilaporkan oleh WHO dan World Bank pada 0,47/1000, menempati posisi ketiga terendah di ASEAN, di belakang Laos 0,3/1000 dan Kamboja 0,42/1000. Jokowi menyatakan bahwa Undang-Undang Kesehatan telah direvisi untuk mempermudah anak muda Indonesia untuk menjadi dokter, termasuk dokter spesialis, yang jumlahnya lebih sedikit.



×
Berita Terbaru Update