 |
| "Ketua DPR RI Puan Maharani berharap APBN bisa mencapai puncak emas pada tahun 2045"/Foto : Redaksi |
RADARDETIK.ID - Ketua DPR Puan Maharani menyatakan bahwa DPR periode 2019-2024 telah menyelesaikan dua UU tentang Pertanggungjawaban APBN Tahun Anggaran 2023 dan UU tentang APBN Tahun Anggaran 2025 saat menutup rapat sidang I tahun 2024-2025 dan rapat paripurna terakhir DPR periode 2019-2024 di gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (30/9).
Pemerintah dan DPR telah membuat undang-undang untuk mewujudkan perekonomian makro yang sehat, tuan mengurai. Dalam pertemuan, Puan mengatakan, "Undang-undang APBN Tahun Anggaran 2025 dirancang untuk dapat menciptakan perekonomian makro yang kondusif serta memberikan ruang bagi kebijakan dan program kerja dari pemerintahan yang baru."
Ketua DPP PDIP itu menyatakan bahwa APBN telah berkembang menjadi alat strategis yang sangat penting untuk mendukung pemerintahan selama periode 2019-2024. Selain itu, untuk mendukung pembangunan nasional dan memberikan perlindungan sosial kepada penduduk, termasuk dalam menghadapi pandemi COVID-19, gejolak ekonomi global, dan krisis energi dan pangan.
Menurutnya, APBN berfungsi sebagai penopang, stimulus, dan katalisator dalam pemulihan ekonomi dan menjaga kesejahteraan rakyat. Puan menyatakan bahwa untuk menyelesaikan masalah struktural, upaya untuk meningkatkan kualitas belanja negara diperlukan ke depan.
Puan kemudian berharap APBN mampu memberikan perlindungan sosial, pemerataan pembangunan, dan pembangunan daerah di masa depan. Akhiri dengan mengatakan, "Belanja APBN yang semakin baik dapat mendekatkan kita dalam mencapai Indonesia emas 2045."
Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau generasi muda untuk memprioritaskan kemandirian saat membangun negara dan bangsa. Dia juga mengatakan bahwa, karena Indonesia akan menghadapi Generasi Emas pada tahun 2045, peran generasi muda akan sangat mudah.
Puan meminta generasi muda untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam hal ini. Menurutnya, generasi muda harus memiliki kemampuan untuk "berdiri sendiri". Untuk itu, generasi muda harus meninggalkan sikap manja dan menumbuhkan semangat kemandirian agar mereka mampu berjuang untuk kemajuan Indonesia.
Puan, generasi muda saat ini menghadapi tantangan yang berbeda dari generasi muda di era kemerdekaan. Jika generasi muda dahulu menghadapi perjuangan untuk mengangkat senjata, sekarang mereka dapat bersaing dengan bakat dan kemampuan mereka di berbagai bidang.
