![]() |
"Bek tangguh Persis Solo Ricardo Lima yang tampil gemilang di Liga 1 BRI Indonesia"/Foto : Redaksi |
RADARDETIK.ID - Dengan tiga kekalahan berturut-turut, Persis Solo membuka kompetisi. setelah dikalahkan oleh PSM Makassar (0-3), PSIS Semarang (0-1), dan Persija Jakarta (1-2) pada awal musim Liga 1. Beberapa penggemar sepak bola Solo mengkritik keras penampilan Persis Solo, yang masih sangat mengecewakan.
Performa Persis Solo di awal Liga 1 musim ini dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan mereka. Begitu pula dengan interpreter alias, yang berfungsi sebagai penerjemah bahasa untuk pemain asing Persis Solo. Bahkan pra-musim Persis Solo tidak memiliki manajer tim sejak awal kompetisi. Manajemen menyatakan bahwa mereka belum menemukan orang yang cocok untuk menggantikan Chairul Basalamah.
Setelah bergabung selama kurang lebih sembilan bulan, Abud, paman Chairul Basalamah, mengundurkan diri sebelum kompetisi dimulai. Eks manajer Persebaya Surabaya tersebut memutuskan untuk berhenti bermain di sepak bola nasional untuk waktu yang tidak lama. Abud sebelumnya menyatakan bahwa tidak ada masalah yang menyertainya.
Suporter sejatinya telah meminta pengganti Abud sebagai manajer. Ini sudah dibicarakan sejak Sarasehan beberapa waktu lalu. Tetapi sampai saat ini, posisi tersebut masih kosong.
Itu juga merupakan bagian dari alasan awal kekalahan Persis. Perwakilan Ultras 1923 Beto menyatakan, "Akan jadi permintaan kami juga untuk menghadirkan manager tim kedepannya."
Selain manajer tim, Persis tidak memiliki interpreter bahasa. Seperti yang diketahui umum, batas bahasa, atau keterbatasan bahasa, sekarang menjadi salah satu kendala yang menghalangi ikatan kebanggaan orang Solo.
Beto kemudian menambahkan, "Dan juga translator bahasa Portugis karena beberapa pemain asing tidak bisa berbahasa Inggris."
Tujuh pemain asing dari bond kebanggaan wong Solo berasal dari berbagai negara. Mereka berasal dari Swiss, Brazil, Uruguay, dan Argentina, serta dari Jepang dan Mali.
Memang kami tidak memiliki penerjemah sejak awal musim, saya tidak tahu, tetapi saya percaya pada pegawai saya. 24 Agustus lalu, Pelatih Pelatih Persis Solo Milomir Seslija menyatakan, "Tapi punya penghalang, itu juga menyulitkan sebenarnya."
Sebagai gantinya, Milo -sapaan akrab Milomir Seslija- mengaku tim kepelatihan meminta tolong kepada pemain untuk membantu menerjemahkannya. "Yang saya maksud adalah di Indonesia sangat sulit menemukan penerjemah bahasa Portugis," tambahnya.