![]() |
"Striker Timnas Indonesia Arkhan Kaka menjadi sorotan netizen setelah penampilan buruknya di Piala AFF U-19"/Foto : Redaksi Radar Detik |
RADARDETIK.ID - Arkhan Kaka yang sering dihujat, menurut Indra Sjafri, pelatih Timnas U-19. Ia meminta masyarakat untuk menghentikan hal-hal yang tidak baik tentang Kaka. Indra bahkan meminta masyarakat untuk menghinanya daripada menghina anak 17 tahun itu. Menurutnya, hal itu dapat membahayakan masa depan Kaka.
Jika saya sudah sering mengalami pelecehan, jenis pelecehan apa yang Anda inginkan? Setidaknya, dosa saya berkurang. Jadi, saya mohon jangan bully pemain saya," katanya. Indra Sjafri juga membahas kemenangan Timnas U-19 di Piala AFF U-19. Ia menyadari bahwa masyarakat saat ini sangat mengharapkan skuadnya.
Namun, ia tidak ingin hal itu menjadi beban. Sebaliknya, ia ingin berkonsentrasi pada meningkatkan potensi pemain muda dan tidak terlalu terbebani dengan ekspektasi masyarakat. Sangat penting untuk mempertimbangkan ekspektasi dengan hati-hati. Saya menghadapi ekspektasi dan tekanan karena niat baik masyarakat Indonesia untuk Indonesia. "Niat itu penting, keyakinan itu penting," kata Indra.
Setelah bermain di Piala AFF U-19 2024, Arkhan Kaka mendapat kritik dan hujatan. Meskipun Timnas Indonesia U-19 menang, perhatian warganet tertuju pada Kaka karena dia dianggap tidak melakukan yang terbaik. Indra Sjafri juga berbicara tentang hal ini. Pelatih asal Sumatra Barat tersebut mengingatkan warganet bahwa Kaka bahkan belum 17 tahun.
Indra mengatakan kepada warganet bahwa jika mereka ingin mencari orang yang dihujat, mereka harus berbicara kepadanya sebagai pelatih karena dia tidak ingin ada pemain yang dirundung, meskipun dia sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsanya. Kaka, pemain termuda di Timnas Indonesia U-19, melesakkan satu gol di Piala AFF U-19 2024 saat Garuda Muda menang 6-2.
"Maafkan saya yang dibully, bukan pemain saya. Arkhan Kaka baru berusia 17 tahun, apakah Anda tidak merasa kasihan dengan anak-anak usia 17 tahun?"
Arkhan Kaka, yang telah dihujani warganet, mengatakan dia tidak ambil pusing dan memilih untuk fokus berlatih.
Kaka mengatakan, "Saya enggak terlalu menanggapinya, seperti fokus ke diri sendiri dan berlatih lebih banyak kerja keras."
Kaka juga menerima banyak pesan dari sang ayah, Purwanto Sundoro, yang juga mantan pemain Timnas Indonesia dari tahun 1990-an hingga awal 2000.
Pemain dari Blitar, Jawa Timur, itu mengatakan bahwa ayahnya memberinya banyak pesan motivasi. Dia merasa dia harus lebih semangat, bekerja keras, dan fokus.