Notification

×

Iklan

Iklan

Drone Hizbullah Intai Rumah Netanyahu sampai Jihad Islam Bom Israel

Tuesday, 20 August 2024 | 09:20 WIB Last Updated 2024-08-20T02:20:47Z
"Perdana Menteri Benyamin Netanyahu yang dikecam banyak pihak karena kekejamannya"/Foto : CNN Indonesia


RADARDETIK.ID - Setelah dilaporkan bahwa drone pengintai milik kelompok milisi Hizbullah Lebanon telah masuk ke rumah tinggal Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Israel terkejut. Sementara itu, orang yang bertanggung jawab atas pemerkosaan yang mengakibatkan kematian seorang dokter magang di India telah ditangkap oleh polisi.


Dilaporkan bahwa drone pengintai milik milisi Hizbullah di Lebanon selatan telah memasuki kediaman Israel Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.


Laporan tersebut berbunyi sebagai berikut: "Harian media Israel melaporkan drone pengintai Hizbullah kemungkinan masuk ke kediaman PM rezim Israel di area Kaisarea."


Kota kecil Israel Kaisarea terletak di antara Tel Aviv dan Haifa. Laporan tersebut menyatakan bahwa pesawat tak berawak itu berhasil merekam kediaman Netanyahu. Para pejabat Israel terkejut dan ketakutan saat mendengar kabar ini secara tiba-tiba. Pemerintah India berhasil menangkap seorang pria yang diduga melakukan pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di Kolkata.


Dalam kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang usia 31 tahun di RG Kar Medical College and Hospital pada 9 Agustus lalu, Biro Investigasi Pusat India menangkap pria bernama Sanjay Roy, seorang polisi relawan sipil.


Menurut laporan polisi, korban mengalami kekerasan seksual dan pembunuhan. Jenazahnya ditemukan di aula seminar rumah sakit milik pemerintah pada 9 Agustus. Pemerintah India berhasil menangkap seorang pria yang diduga melakukan pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di Kolkata.


Dalam kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang usia 31 tahun di RG Kar Medical College and Hospital pada 9 Agustus lalu, Biro Investigasi Pusat India menangkap pria bernama Sanjay Roy, seorang polisi relawan sipil.


Menurut laporan polisi, korban mengalami kekerasan seksual dan pembunuhan. Jenazahnya ditemukan di aula seminar rumah sakit milik pemerintah pada 9 Agustus. Pengeboman yang terjadi di pusat komersial Tel Aviv, Israel, pada Minggu (18/8) diakui oleh Hamas dan milisi di Palestina, Jihad Islam.


Pada Senin (19/8), rilis milisi itu menyatakan, "Kami melaksanakan operasi bunuh diri yang terjadi pada Minggu malam di kota Tel Aviv," dikutip AFP.

Selanjutnya, Hamas dan Jihad Islam mengancam akan melakukan serangan tambahan di Israel. Mereka juga menyatakan bahwa "Serangan akan berlanjut] selama pembantaian pendudukan, pemindahan penduduk sipil, dan kebijakan pembunuhan terus berlanjut."


×
Berita Terbaru Update