![]() |
"Striker Persis Solo Hariadi Kapelo salah satu striker tajam pada zamannya yang membawa Persis Solo promosi ke Divisi Utama"/Foto : Redaksi Radar Detik |
RADARDETIK.ID - Kali ini kita akan membahas striker Persis Solo yang merupakan putra kelahiran asli kota Solo yang pernah membela Persis Solo promosi ke Divisi Utama. Persis Solo pernah memiliki pemain lokal, Haryadi Kapelo, yang terkenal dengan tendangan kilatnya.
Hariyadi Kapelo merupakan pemain solo asli yang membela Laskar Sambernyawa pada tahun 2000-an. Klub asal kota Solo yaitu Persis Solo memanfaatkan jasa Hariyadi pada tahun 2000 hingga 2006. Ia turut mengangkat Persis ke papan atas pada musim 2006.
Sayangnya, itu adalah musim terakhirnya menjadi bek tim Kota Bengawan. Alih-alih berpindah klub, Hariyadi Kapelo memutuskan berhenti menjadi pemain Persis dan mengakhiri kariernya sebagai pemain profesional.
Musim tahun 2006 menjadi momen emosional bagi Hariyadi Kapelo. Ia juga secara akurat mengkomunikasikan promosi dan perpisahannya kepada klub tempat ia bermain. Hariyadi Kapelo sempat jatuh bangun saat mengawal Laskar Sambernyawa.
“Sukanya lolos ke papan atas dan kesedihan karena cedera lutut saya di awal tahun 2001,” ujarnya.
Karir striker Persis Solo Hariyadi Kapelo bisa dibilang singkat karena ia hanya membela Laskar Sambernyawa selama enam tahun. Namun, ia menjadi sangat terkenal berkat permainan dan golnya yang luar biasa. Setelah keluar dari PERSIS, Hariyadi memutuskan bekerja di perusahaan dikota Solo.
Namun, ia tidak berhenti bermain sepak bola, Hariyadi Kapelo kerap mengikuti kompetisi antar desa. Bahkan, namanya mungkin semakin dikenal di kalangan penonton "Liga Gedek" dan tentunya penampilannya paling dinantikan.
Hariyadi Kapelo menuturkan, sebagai warga lokal dirinya bangga bisa membela tim kampung halamannya. Saat itu saya belum ada niatan pindah klub selain Persis Solo.
“Saya bangga sebagai pemain Solo bisa membela tim kota saya. Saya tidak pernah memikirkan klub lain,” kata Hariyadi Kapelo kepada Media.
Hariyadi Kapelo yang berperan sebagai striker, menyukai sepak bola sejak SMP. Untuk meningkatkan kemampuannya, ia bergabung dengan salah satu SSB (sekolah sepak bola), POP Solo, dan akhirnya bergabung dengan PERSIS Junior.
“Saya latihan dari SMP sampai SMP (tepatnya),” jelasnya.
Saat berada di level junior, ia awalnya menjabat sebagai gelandang, namun tak lama setelah memulai kariernya, ia dipromosikan menjadi striker oleh pelatihnya saat itu.
Kapello pun merasa sangat terdorong oleh para pelatih yang membina Laskar Sambernyawa, namun ada satu nama yang menonjol di matanya.
“Pelatih Hartono Ruslan dari Persis 2001,” lanjut Hariyadi Kapelo.
Saat membela Persis Solo, Hariyadi Kapelo pernah bermain untuk tim Jakarta Utara.
“Pada tahun 2004, saat berada di posisi delapan besar, ia dipinjamkan ke Persitara dan berhasil lolos ke Divisi Utama,” jelas Hariadi Kapelo.
Sebagai pemain sepak bola profesional selama setengah tahun, saya bermain sebagai striker dan memiliki pengalaman berduel dengan banyak pemain bertahan.
“Bek tersulit saat itu adalah pemain asing, karena tinggi badannya. Seperti Guitires dari Persebaya Surabaya, pemain lokal yaitu Bejo Sugiantoro," ujarnya.
Meski petualangan sepak bolanya tidak berlangsung lama, namun perjalanan Hariyadi Kapello akan selalu dikenang terutama oleh suporter Persis Solo saat itu yaitu Laskar Pasoepati.