Notification

×

Iklan

Iklan

Presiden Rusia Vladimir Putin Teken Kerja Sama Pertahanan Bersama Kim Jong Un di Korea Utara

Thursday, 20 June 2024 | 11:33 WIB Last Updated 2024-06-20T04:33:29Z
"Presiden Rusia Vladimir Putin ketika melakukan kunjungan ke Korea Utara bertemu dengan Kim Jong Un"/Foto : BBC


RADARDETIK.ID – Hubungan yang panas antara Korea Utara dengan Amerika Serikat membuat Korea Utara progersif dalam membangun pertahanan yang kuat untuk memamerkan kekuatannya kepada Amerika Serikat. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan kepada Amerika Serikat agar tidak sewenang – wenang dalam bertindak.


Hal yang dilakukan oleh Presiden Korea Utara adalah membangun kerja sama dengan negara yang anti Amerika Serikat. Salah satu negara yang kontra dengan Amerika Serikat adalah negara Rusia.


Melalui Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan ke negara Korea Utara. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka kerja sama bilateral dan melakukan kerja sama dalam hal pertahanan negara.


Kita ketahui bahwa negara Rusia merupakan salah satu negara yang kontra terhadap Amerika Serikat, setelah Amerika Serikat dan sekutunya ikut campur terhadap peperangan Rusia dengan Ukraina.


Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani serangkaian perjanjian, termasuk pakta pertahanan bersama, dalam pembicaraan di Pyongyang pada Rabu (19 Juni 2024). Perjanjian ini, yang diberi nama ``Kemitraan Strategis Komprehensif,'' mencakup ketentuan-ketentuan untuk pertahanan bersama jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.


“Perjanjian Kemitraan Komprehensif yang ditandatangani hari ini antara lain memberikan bantuan timbal balik jika terjadi serangan terhadap  pihak mana pun dalam perjanjian ini,” kata Putin, seperti dikutip dari Reuters.


Presiden Putin juga mengatakan bahwa Rusia telah membuka peluang kerja sama  militer dengan Korea Utara. Ia juga membahas langkah-langkah yang diambil negara-negara Barat untuk mengirim senjata jarak jauh ke Ukraina  untuk digunakan dalam perang.


Menurut Presiden Putin, pengiriman senjata dari Barat melanggar perjanjian penting.


“Dalam hal ini, Rusia tidak mengecualikan pengembangan kerja sama teknis militer dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (nama resmi Korea Utara),” ujarnya.


Pada kesempatan ini, Tuan Kim memuji Rusia karena mengambil langkah strategis yang sangat penting untuk mendukung Korea Utara. Kim Jong Un mengatakan perjanjian itu akan memperluas kerja sama  politik, ekonomi dan pertahanan antara kedua negara. Dia juga mengatakan perjanjian itu bersifat “cinta damai dan defensif.


“Hubungan kedua negara telah berkembang ke tingkat aliansi yang lebih tinggi,” kata Kim.


“Menyusul perjanjian baru antara Presiden Putin dan Kim, beberapa pihak percaya bahwa perjanjian tersebut dapat membawa perubahan dramatis dalam keseimbangan  semenanjung Korea dan stabilitas di semenanjung tersebut,” kata Jean-Pierre.


×
Berita Terbaru Update