RADARDETIK.ID - Kamis (9/05/24), Tim Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang terdiri dari Deni Sutrisna, S.S.,M.Hum, Dr. Iwan Hermawan, M.Pd, Oerip Bramantyo Boedi,S.S.,M.Hum, Hery Priswanto, S.S., M.A dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah, dan Sejarah-BRIN, Dr. Bagus Hary Prakoso, S.E., M.A dan Dr. Hastangka, S.Fil, M.Phil dari Pusat Riset Pendidikan-BRIN, berkolaborasi dengan Dr. Nurachman Iriyanto,S.S., M.Hum dari Universitas Khairun Ternate melakukan eksplorasi dan riset tentang Museum di wilayah Indonesia Timur secara khusus Museum di Ternate dan Tidore.
Riset ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian yang didanai melalui Hibah Riset Rumah Program Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (ABASTRA) BRIN Tahun 2024 dengan judul “Protipe Museum Learning Berbasis Local Wisdom untuk Penguatan Identitas Kebangsaan di Ternate dan Tidore”.
Tujuan dari riset ini ialah untuk mengidentifikasi dan merumuskan model Museum sebagai media pembelajaran untuk penguatan Identitas Kebangsaan di Ternate dan Tidore bagi generasi muda dan masyarakat secara umum.
Tim Peneliti melakukan eksplorasi dan riset lapangan yang dilakukan pada periode 1- 9 Mei 2024 pada 3 lokasi Museum di Ternate dan Tidore yaitu: 1. Benteng Fort Oranje, 2. Museum Kesultanan Ternate, 3. Museum Sonyine Maligi.
Ketiga museum ini dipilih sebagai representasi dari koleksi dan posisi dari Museum ini yang memiliki ciri khas yang berpotensi dapat menjadi media pembelajaran bagi generasi muda dan masyarakat dalam mengenal dan memaknai identitas kebangsaan melalui museum.
Selama ini terjadi krisis kebangsaan di kalangan generasi muda dan masyarakat karena proses pewarisan nilai-nilai kebangsaan yang dapat dipelajari dari sejarah bangsa dan budaya mulai luntur tergerus oleh arus modernisasi dan gaya hidup masyarakat yang jauh dari nilai-nilai kearifan lokal.
“Upaya pelestarian dan pewarisan nilai-nilai kebangsaan yang masih kurang telah menjadi salah satu faktor pendorong, dimana memori kolektif dan imajinasi untuk meletakkan kembali jati diri dan identitas kebangsaan semakin tergerus”, kata Hastangka, salah satu tim peneliti.
Museum menjadi salah satu media yang strategis untuk dapat menjadi tempat dalam transfer pengetahuan bagi generasi muda dan masyarakat. Untuk itu, melalui riset ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pemerintah pusat dan daerah untuk lebih memperhatikan keberadaan museum di Ternate dan Tidore agar diupayakan adanya revitalisasi dan penguatan koleksi-koleksi museum yang memiliki ciri khas dan karakter dalam rangka mendorong penguatan identitas kebangsaan di kalangan pemuda Ternate dan Tidore.
Riset ini juga melakukan wawancara kepada siswa dan guru di sekolah Ternate dan Tidore, pengnjung serta stakeholder terkait untuk melihat persepsi dan harapan mereka tentang keberadaan Museum di Ternate dan Tidore dalam rangka penguatan identitas kebangsaan.