"Kondisi Bus yang membawa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Subang Jawa Barat"/Foto : Era |
RADARDETIK.ID – Kecelakaan bus kembali terjadi karena kasus tidak layak jalannya transportasi bus. Kali ini Bus rombongan yang seyogyanya akan melakukan study tour di daerah Jombang Jawa Barat mengalami kecelakaan dan merenggut korban jiwa.
Bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok mengalami rem blong sehingga merenggut 11 penumpang meninggal dunia. Salah satunya korban adalah salah satu guru dari SMK Lingga Kencana Depok.
Bus tersebut membawa sekitar 40 penumpang melakukan perjalanan menuju ke Subang. Sebenarnya ketika pemberangkatan Bus tersebut sempat mengalami masalah pada bagian rem, tetapi setelah diperbaiki oleh Sopir dan kernet sudah bisa kembali jalan. Tetapi rem blong kembali terjadi ketika memasuki tanjakan yang curam.
Keterangan dari Kasatlantas Polres Subang Jawa Barat AKP Undang Syarif bahwa kondisi rem blong terjadi pada pkl. 18.48 wib dari arah Lembang menuju ke arah Subang. Kemudian rem bus mengalami blong dan menabrak kendaraan sekitar.
“Jadi ada sekitar 4 orang yang tergencet kemudian meninggal dunia dilokasi, kemudian korban dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat”, Ucap AKP Undang Syarif.
Sedangkan kondisi dari Sopir Bus tersebut hanya mengalami luka ringan dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit. Kemudian setelah menjalani proses penyelidikan yang mendalam Sopir bus tersebut dijadikan tersangka karena kasus kelalaian sehingga menyebabkan korban jiwa meninggal dunia.
Sedangkan Bus yang mengalami kecelakaan tersebut ternyata tidak memiliki izin angkutan. Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyampaikan bahwa bus wisata yang terlibat kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat tidak memiliki izin angkutan dan status pemeriksaan regulernya telah habis mulai bulan Desember 2023.
“Permohonan Mitra Dalat menyatakan bus tersebut tidak memiliki izin angkutan dan status lulus pemeriksaan berkala berakhir pada 6 Desember 2023,” kata Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pertanahan, Hukum, dan Humas angkutan tersebut kata Aznar dalam keterangannya.
Karena kejadian ini banyak sekali usulan bahwa supaya Sekolah tidak perlu melakukan study tour kembali dikarenakan sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman sekarang. Bahkan study tour malah akan memperberat orang miskin yang tidak mampu membayar.