Notification

×

Iklan

Iklan

Pemerintahan Israel Kacau Balau Imbas Iran Serang Israel, Menhan Israel Terancam di Pecat

Monday, 15 April 2024 | 22:36 WIB Last Updated 2024-04-15T15:37:21Z
"Perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu ketika memimpin rapat kabinet imbas serangan Iran"/Foto : CNN


RADARDETIK.ID - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diminta memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang menyerukan evakuasi pos-pos Palestina di Tepi Barat dan penarikan pasukan.


Berita ini dikirim oleh Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir. Perdana Menteri Ben Gvir meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memecat Gallant ketika pasukan Israel mulai membongkar pos terdepan Gul Joseph di Tepi Barat yang  diduduki.


Menurut Ben Gvir, keputusan menarik  pasukan dari pos terdepan Israel  adalah langkah yang salah.

“Keputusan Menteri Pertahanan Gallant untuk mengevakuasi dan menghancurkan bangunan di Peternakan Gul Yosef, tempat Benjamin Akimer yang berusia 14 tahun dibunuh, sangatlah penting, bahkan selama minggu Siwa”, Ucapnya


Itu adalah sikap yang  buruk, itu adalah moral kekacauan, itu masalah keamanan, itu kebodohan  dan itu pelanggaran  martabat almarhum,” kata Ben Gvir, seperti dikutip  Al Jazeera.


“Daripada membangun dan menyetujui lebih banyak lahan pertanian dan memperluas pemukiman Yahudi, kami malah menyerah kepada musuh,” tambahnya.


Oleh karena itu, Ben Gvir menilai Perdana Menteri Netanyahu perlu mempertimbangkan perubahan posisi menteri pertahanan.

"Waktunya telah tiba bagi Perdana Menteri untuk mempertimbangkan penggantian Menteri Gallant," katanya.


Achimer, yang dikenal sebagai Ben Gvir, menghilang dari pertaniannya dekat pos terdepan Maleakhi Shalom pada hari Jumat 14 April 2024.

Dia kemudian ditemukan tewas dalam apa yang  oleh tentara dan pejabat Shin Bet disebut sebagai "serangan teroris", Ucapnya. 


Kematian Akimer menyebabkan meningkatnya kekerasan terhadap pemukim di desa-desa Palestina.

×
Berita Terbaru Update